Sebuah insiden tragis menimpa seorang Anak Buah Kapal (ABK) di Pelabuhan Waienga, Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Korban ditemukan tewas terjatuh dari kapal dan upaya evakuasi segera dilakukan oleh tim SAR gabungan. Peristiwa nahas ini menjadi pengingat penting akan pentingnya keselamatan kerja di lingkungan pelabuhan, terutama bagi para pekerja maritim.
Menurut laporan dari Kepolisian Resor Flores Timur, insiden tersebut terjadi pada hari Minggu, 25 Mei 2025, sekitar pukul 03.00 WITA. Korban diidentifikasi sebagai Bapak Amir (45), seorang ABK dari Kapal Motor (KM) Mitra Sejahtera yang sedang bersandar di pelabuhan. Saksi mata, Bapak Budi, rekan sesama ABK, menuturkan bahwa ia sempat melihat Bapak Amir berjalan di dek kapal sebelum kemudian tidak terlihat lagi. Setelah dicari, Bapak Amir ditemukan sudah tidak bernyawa di perairan dekat dermaga. Diduga kuat, korban tewas terjatuh akibat terpeleset atau kehilangan keseimbangan saat sedang melakukan aktivitas di kapal.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Pos Maumere, Polairud Polres Flores Timur, dan Syahbandar Pelabuhan Adonara langsung bergerak cepat setelah menerima laporan insiden tersebut. Kepala Basarnas Pos Maumere, Bapak Dedi Putra, membenarkan kejadian ini dan menyatakan bahwa proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat kondisi perairan di lokasi kejadian. “Kami menerima laporan pada pukul 06.00 WITA dan tim langsung diterjunkan. Korban berhasil dievakuasi pada pukul 07.30 WITA dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Bapak Dedi Putra dalam keterangan persnya pada hari yang sama.
Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke Puskesmas Waienga untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pihak kepolisian telah memulai penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti insiden tragis ini, termasuk memeriksa saksi-saksi dan kondisi kapal. Insiden ini menjadi catatan penting bagi seluruh pihak terkait untuk meningkatkan standar keselamatan kerja di pelabuhan dan kapal. Kasus tewas terjatuh di lingkungan kerja maritim seringkali dapat dicegah dengan penerapan prosedur keselamatan yang ketat dan penggunaan alat pelindung diri yang memadai. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, dan keluarga korban diberikan ketabahan.