Seorang Pria Meninggal dunia saat tengah menjalani masa baktinya sebagai pekerja migran di Malaysia, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat di kampung halamannya, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Kabar duka ini kembali menyoroti berbagai tantangan dan risiko yang dihadapi para pekerja migran Indonesia di negeri orang.
Informasi awal yang diterima menyebutkan bahwa pria meninggal tersebut bernama Bapak Kornelius Wati, 45 tahun, yang berasal dari Desa Lamawolo, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur. Almarhum diketahui telah bekerja di Malaysia selama kurang lebih lima tahun di sektor perkebunan kelapa sawit. Menurut keterangan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Johor Bahru, Malaysia, Bapak Kornelius menghembuskan napas terakhirnya pada hari Minggu, 18 Mei 2025, sekitar pukul 09.00 waktu setempat, diduga karena serangan jantung mendadak.
Kabar duka ini telah dikonfirmasi oleh pihak keluarga di Flores Timur pada hari Selasa, 20 Mei 2025, setelah menerima telepon dari kerabat almarhum di Malaysia dan juga pihak KJRI. Keluarga berharap jenazah Bapak Kornelius dapat segera dipulangkan ke kampung halaman untuk dimakamkan secara layak. Proses pemulangan jenazah sedang diurus oleh KJRI Johor Bahru bekerja sama dengan agen penyalur tenaga kerja dan pihak keluarga. Diperkirakan proses administrasi dan logistik akan memakan waktu sekitar satu minggu, sehingga jenazah diharapkan tiba di Flores Timur pada akhir Mei 2025.
Peristiwa meninggalnya pria meninggal ini menjadi pengingat bagi semua pihak mengenai pentingnya perlindungan dan pengawasan terhadap pekerja migran. Berdasarkan data dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) tahun 2024, tercatat ada ribuan kasus pekerja migran Indonesia yang menghadapi masalah, termasuk sakit, kecelakaan kerja, hingga meninggal dunia di negara penempatan. Hal ini menggarisbawahi urgensi adanya program pendampingan yang lebih komprehensif, mulai dari pra-keberangkatan, selama bekerja, hingga pasca-kembali ke tanah air.
Pemerintah Indonesia melalui perwakilan diplomatik di Malaysia terus berupaya memberikan bantuan dan fasilitasi bagi warga negaranya yang mengalami musibah. Kasus pria meninggal asal Flores Timur ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, agen penyalur, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan terjamin bagi para pahlawan devisa negara.