Osteomalacia sering dikaitkan dengan kekurangan sinar matahari atau diet yang buruk, tetapi ada faktor lain yang tak kalah penting: kesehatan ginjal dan hati. Organ-organ vital ini memainkan peran krusial dalam metabolisme vitamin D. Memahami fungsinya sangat penting untuk mencegah osteomalacia dan memastikan tulang tetap kuat.
Vitamin D yang kita dapatkan dari matahari atau makanan sebenarnya belum dalam bentuk aktif. Vitamin ini harus melewati dua tahap konversi. Tahap pertama terjadi di hati, di mana vitamin D diubah menjadi bentuk yang disebut 25-hidroksivitamin D. Hati yang sehat adalah prasyarat untuk tahap ini.
Setelah itu, vitamin D yang telah diubah dikirim ke ginjal. Di sinilah terjadi konversi terakhir menjadi bentuk aktifnya, 1,25-dihidroksivitamin D. Bentuk aktif inilah yang memungkinkan tubuh menyerap kalsium dari makanan. Tanpa fungsi ginjal yang baik, vitamin D tidak akan berguna.
Oleh karena itu, penyakit hati atau ginjal kronis dapat menyebabkan osteomalacia, bahkan jika asupan vitamin D Anda cukup. Kerusakan pada organ ini mengganggu proses konversi, membuat tubuh tidak dapat menggunakan vitamin D secara efektif. Ini mengubah pemahaman banyak orang tentang penyebab penyakit ini.
Penderita penyakit ginjal seringkali diberikan suplemen vitamin D aktif langsung. Ini melewati proses konversi yang gagal di ginjal, memungkinkan tubuh menyerap kalsium. Pengobatan ini menunjukkan betapa pentingnya peran ginjal dalam mencegah osteomalacia.
Selain itu, penting untuk memantau kesehatan hati dan ginjal secara rutin. Jika Anda memiliki kondisi kronis yang memengaruhi organ-organ ini, pastikan Anda berkomunikasi dengan dokter tentang cara terbaik untuk menjaga kesehatan tulang. Pencegahan harus dilakukan secara proaktif.
Memahami hubungan kompleks antara hati, ginjal, dan tulang adalah langkah maju dalam mencegah osteomalacia. Penyakit tulang lunak bukan hanya masalah kekurangan nutrisi, melainkan juga masalah metabolisme yang melibatkan beberapa organ.