Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya yang signifikan. Pada hari Rabu, 23 April 2025, sekitar pukul 05.00 WITA, gunung tersebut mengalami erupsi yang cukup besar, memuntahkan letusan batu panas yang merusak sejumlah pemukiman warga di lerengnya. Peristiwa ini menyebabkan kepanikan dan kerugian material yang tidak sedikit.
Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur yang disampaikan oleh Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Bapak Simon, pada pukul 08.00 WITA, letusan batu panas dari Gunung Lewotobi meluncur ke arah selatan dan tenggara, menghantam beberapa desa di Kecamatan Wulanggitang. Beberapa rumah warga yang berada dalam radius berbahaya dilaporkan mengalami kerusakan akibat lontaran material vulkanik yang panas tersebut.
Seorang warga Desa Boru, Bapak Petrus, yang berhasil dihubungi melalui sambungan telepon, menceritakan detik-detik mencekam saat letusan batu panas terjadi. “Suaranya sangat keras seperti ledakan bom, dan tiba-tiba batu-batu panas berjatuhan di sekitar rumah. Kami sekeluarga langsung berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri,” ujarnya dengan nada cemas. Beberapa warga dilaporkan mengalami luka ringan akibat terkena serpihan batu panas.
Petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang berada di pos pengamatan Gunung Lewotobi mencatat bahwa letusan batu panas ini disertai dengan awan panas dan abu vulkanik yang cukup tebal. Status gunung saat ini masih dalam tingkat siaga, dan PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada serta menjauhi radius berbahaya yang telah ditetapkan.
Pihak kepolisian dari Polres Flores Timur, yang dipimpin oleh Kompol Antonius, juga telah diterjunkan ke lokasi terdampak untuk membantu proses evakuasi dan pengamanan. Pada pukul 09.30 WITA, dilaporkan bahwa sejumlah warga yang rumahnya mengalami kerusakan telah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Pendataan terkait jumlah rumah rusak dan warga terdampak masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan.
Letusan batu panas Gunung Lewotobi ini menjadi pengingat akan potensi bahaya yang selalu mengintai wilayah Indonesia yang berada di jalur cincin api. Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan dapat segera memberikan bantuan kepada para korban dan mengambil langkah-langkah mitigasi yang diperlukan untuk mengurangi risiko bencana di masa depan. Masyarakat juga diimbau untuk selalu mengikuti informasi dan arahan dari pihak berwenang terkait aktivitas gunung berapi.