Fenomena cuaca ekstrem seringkali datang tanpa peringatan, meninggalkan jejak kerusakan. Di Flores Timur, sebuah badai menerpa wilayah tersebut dengan kekuatan tak terduga, mengakibatkan kerusakan serius pada infrastruktur vital. Salah satu insiden paling menonjol adalah hancurnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Hendrikus Fernandes Larantuka yang tertimpa pohon tumbang. Peristiwa ini menjadi pengingat pahit akan kerentanan kita terhadap kekuatan alam.
Insiden badai menerpa Flores Timur ini terjadi pada Senin, 2 Januari 2023, malam hari, sekitar pukul 23.00 WITA. Angin kencang dengan kecepatan yang belum diketahui pasti menerjang kawasan tersebut selama beberapa jam, menyebabkan banyak pohon bertumbangan dan kerusakan pada rumah-rumah penduduk. Namun, dampak paling signifikan terasa di RSUD Larantuka, yang merupakan fasilitas kesehatan utama di kabupaten tersebut. Pohon besar yang berdiri di sekitar area rumah sakit tak mampu menahan terjangan angin, akhirnya tumbang dan menimpa sebagian bangunan rumah sakit.
Menurut keterangan dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Bapak Ignatius Lebuan Fernandez, yang dikonfirmasi pada Selasa pagi, 3 Januari 2023, timnya segera melakukan peninjauan lokasi setelah laporan diterima. Kerusakan di RSUD Larantuka meliputi beberapa bagian atap yang jebol, beberapa ruangan yang tidak dapat digunakan, serta gangguan pada pasokan listrik dan air bersih. Untungnya, tidak ada laporan korban jiwa dari pihak pasien maupun staf rumah sakit, karena proses evakuasi dan pengamanan telah dilakukan sejak awal tanda-tanda cuaca memburuk.
Pasca-kejadian badai menerpa tersebut, pihak manajemen RSUD Larantuka segera mengambil langkah darurat untuk memindahkan pasien ke area yang lebih aman dan mendirikan posko kesehatan sementara di area parkir. Bantuan logistik dan tim medis tambahan dari Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur juga segera dikerahkan untuk mendukung penanganan situasi darurat ini. Proses pembersihan puing-puing pohon dan perbaikan awal fasilitas langsung dimulai pada pagi hari setelah badai mereda.
Masyarakat Flores Timur diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi. BPBD setempat terus menyiarkan peringatan dini melalui radio komunitas dan aplikasi pesan singkat, menyarankan warga untuk mengamankan rumah, menjauhi pohon besar, dan mencari tempat perlindungan yang aman jika badai menerpa kembali. Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana dan memperkuat infrastruktur vital demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.