Dari Barat ke Timur: Eksplorasi Flores Lewat Rute Darat Trans-Flores yang Menantang

Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur adalah permata tersembunyi yang menawarkan spektrum keindahan alam dan kekayaan budaya yang tak tertandingi, mulai dari barat yang ramai hingga timur yang sunyi. Cara terbaik dan paling mendalam untuk merasakan keajaiban pulau ini adalah melalui Eksplorasi Flores lewat jalur darat yang dikenal sebagai Rute Trans-Flores. Rute yang membentang lebih dari 670 kilometer ini adalah petualangan sejati, menghubungkan Labuan Bajo di ujung barat dengan Larantuka di timur. Setiap tikungan jalan menyajikan pemandangan dramatis, dari savana kering, hutan lebat, hingga desa-desa adat yang menawan. Eksplorasi Flores lewat jalan darat menawarkan kebebasan untuk berhenti dan berinteraksi dengan kehidupan lokal, menjadikan perjalanan ini pengalaman sekali seumur hidup.

Perjalanan ini idealnya memakan waktu minimal 6 hingga 8 hari untuk memberikan waktu yang cukup menikmati setiap destinasi tanpa terburu-buru. Eksplorasi Flores biasanya dimulai dari Labuan Bajo, hub pariwisata yang ramai karena akses menuju Taman Nasional Komodo.

Titik-Titik Krusial di Sepanjang Rute

  1. Labuan Bajo ke Ruteng (Manggarai): Setelah menikmati keindahan Komodo, perjalanan darat dimulai menuju Ruteng, sebuah kota kecil di dataran tinggi yang sejuk. Di sini, wisatawan dapat mengunjungi Sawah Jaring Laba-laba (Lodok) di Desa Cancar, sebuah sistem pembagian lahan pertanian tradisional yang unik dan spektakuler dari suku Manggarai. Jarak tempuh ini sekitar 140 km dan memakan waktu sekitar 4 jam perjalanan.
  2. Ruteng ke Bajawa (Ngada): Perjalanan berlanjut ke Bajawa, yang terkenal dengan adat megalitiknya. Di sini, jangan lewatkan kunjungan ke Desa Adat Bena, yang terletak di lereng gunung Inerie. Desa Bena menawarkan pemandangan rumah-rumah tradisional yang berjejer mengelilingi altar batu (Ngadhu dan Bhaga), simbol leluhur. Bajawa juga dikenal sebagai penghasil Kopi Arabika dengan kualitas premium.
  3. Bajawa ke Moni/Kelimutu (Ende/Sikka): Ini adalah segmen paling ditunggu karena menjadi gerbang menuju Danau Tiga Warna Kelimutu. Untuk menyaksikan perubahan warna danau secara optimal, pendakian harus dilakukan sebelum matahari terbit, sekitar pukul 04.30 WITA, dan membutuhkan waktu perjalanan sekitar 5 jam dari Bajawa.
  4. Moni ke Maumere/Larantuka: Bagian terakhir rute ini melewati Maumere, yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya, sebelum berakhir di Larantuka, Flores Timur. Larantuka terkenal dengan perayaan Paskah (Semana Santa) yang sakral dan dilakukan pada hari Jumat Agung setiap tahun.

Untuk keamanan perjalanan, Kepolisian Resor (Polres) setempat di setiap kabupaten Flores secara berkala melakukan pemeriksaan kondisi jalan, terutama menjelang musim liburan, untuk memastikan rambu lalu lintas terpasang lengkap dan kondisi jembatan aman. Selalu pastikan kendaraan dalam kondisi prima dan bahan bakar terisi penuh, karena stasiun pengisian bahan bakar mungkin jarang ditemukan di beberapa segmen terpencil. Rute Trans-Flores adalah tantangan yang, jika diterima, akan menghadiahkan panorama alam dan kekayaan budaya yang tak terlupakan.

Tinggalkan Balasan