Irigasi Tetes untuk Ubi: Menghemat Air dan Mencegah Gagal Panen

Pengelolaan air yang efisien merupakan tantangan terbesar dalam budidaya ubi jalar, terutama di musim kemarau. Irigasi Tetes (drip irrigation) hadir sebagai solusi teknologi yang efektif untuk antara kebutuhan air tanaman dan ketersediaan sumber daya memungkinkan pemberian air dan nutrisi langsung ke zona perakaran, meminimalkan penguapan dan run-off secara signifikan.

Keunggulan utama dari adalah efisiensi air yang mencapai 90%, jauh lebih tinggi dibandingkan irigasi sprinkler (70%) atau tradisional (50%). Penghematan air ini sangat krusial, terutama bagi petani yang mengandalkan sumur atau sumber air terbatas. membantu menjaga pasokan air yang stabil selama fase kritis pembesaran umbi.

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) kini memberikan subsidi untuk instalasi Irigasi Tetes pada komoditas pangan strategis, termasuk ubi jalar. Program ini menargetkan pemasangan 500 hektar sistem Irigasi Tetes di wilayah sentra produksi ubi di Jawa Barat dan Lampung pada tahun 2024.

Selain menghemat air, Irigasi Tetes juga mendukung Rahasia Tanah subur melalui praktik fertigasi. Fertigasi adalah pemberian pupuk larut air bersamaan dengan irigasi. Nutrisi diberikan dalam dosis kecil namun sering. Metode ini memastikan tanaman ubi jalar mendapatkan unsur hara esensial secara tepat waktu dan mengurangi risiko pencucian hara.

Dinas Pertanian setempat giat melatih kelompok tani di daerah kering mengenai Implementasi Evidence-Based dari penggunaan irigasi ini. Pelatihan yang berlangsung pada bulan Oktober 2025 ini mencakup teknik pengaturan tekanan air, pemeliharaan filter, dan jadwal irigasi yang disesuaikan dengan fase pertumbuhan ubi jalar.

Sistem Irigasi Tetes juga berperan dalam strategi Kontrol Hama. Tanaman yang sehat karena pasokan air dan nutrisi yang optimal memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap serangan hama dan penyakit. Selain itu, permukaan daun tetap kering, yang mengurangi risiko serangan jamur dan bakteri.

Pihak kepolisian sektor melalui Unit Bimbingan Masyarakat (Binmas) terlibat dalam sosialisasi pencegahan pencurian komponen Irigasi Tetes. Kompol Andi Wijaya, S.H., M.H., mengingatkan pada hari Kamis, 9 Oktober 2025, pukul 10.00 WIB, agar petani menjaga keamanan instalasi sebagai aset kelompok tani yang berharga.

Adopsi Irigasi Tetes adalah langkah maju menuju pertanian cerdas dan berkelanjutan. Dengan meminimalkan risiko gagal panen akibat kekeringan, petani dapat menjamin produktivitas yang stabil dan menghasilkan ubi berkualitas tinggi. Produktivitas yang terjamin adalah fondasi bagi pencapaian Kemandirian Finansial keluarga.

Tinggalkan Balasan