Miliaran tahun dari sekarang, langit malam kita akan menampilkan pemandangan yang belum pernah dilihat oleh umat manusia. Bima Sakti, galaksi tempat tinggal kita, akan mengalami tabrakan dahsyat dengan tetangga terdekatnya, Galaksi Andromeda. Peristiwa kosmik ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan sebuah fusi masif yang akan mengubah wajah kedua galaksi selamanya.
Meskipun istilah “tabrakan” terdengar menakutkan, para ilmuwan meyakini bahwa benturan ini tidak akan menghancurkan sistem tata surya kita. Jarak antar bintang di dalam galaksi sangatlah luas. Kemungkinan Matahari kita bertabrakan langsung dengan bintang lain sangat kecil. Namun, tabrakan dahsyat ini akan mengubah orbit Matahari ke wilayah lain dalam galaksi baru yang akan terbentuk.
Saat kedua galaksi mulai berinteraksi, gravitasi akan menjadi pemain utama. Lengan spiral Bima Sakti dan Andromeda akan saling menarik dan mendistorsi satu sama lain. Aliran gas dan debu akan tertekan, memicu gelombang pembentukan bintang baru yang masif. Tabrakan dahsyat ini akan menjadi salah satu pemicu kelahiran bintang paling spektakuler di alam semesta.
Proses fusi ini akan memakan waktu ratusan juta tahun. Seiring berjalannya waktu, kedua galaksi akan saling melewati dan kemudian kembali ditarik oleh gravitasi. Pada akhirnya, mereka akan menyatu menjadi satu galaksi elips raksasa yang para ilmuwan sebut Milkomeda. Galaksi baru ini akan menjadi rumah baru bagi miliaran bintang dari kedua galaksi.
Peristiwa ini telah diprediksi oleh para ilmuwan dengan mengamati pergerakan Andromeda. Dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble, para astronom dapat mengukur pergerakan Andromeda yang saat ini sedang meluncur menuju Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 402.000 kilometer per jam. Prediksi tabrakan dahsyat ini didasarkan pada data yang sangat akurat.
Bagaimana nasib Bumi kita? Jika umat manusia masih ada, kita akan melihat langit malam yang jauh berbeda. Andromeda akan tampak membesar di langit malam, mengisi sebagian besar pandangan kita. Namun, seperti yang disebutkan, risiko tabrakan langsung sangat kecil. Kita mungkin hanya akan melihat tata surya kita berpindah ke lokasi yang berbeda di dalam galaksi baru.