Sebuah penemuan mengejutkan baru-baru ini menghebohkan warga Flores Timur, ketika sebuah misteri tengkorak manusia ditemukan di sebuah kebun kemiri. Temuan ini sontak memicu spekulasi dan pertanyaan di kalangan masyarakat. Pihak kepolisian segera bergerak untuk melakukan penyelidikan, dengan dugaan awal mengarah pada akhir yang tragis, yaitu bunuh diri.
Penemuan ini terjadi pada hari Rabu, 5 Juni 2024, sekitar pukul 11.00 WITA. Bapak Anton, seorang warga Desa Wolo, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, menemukan sisa-sisa tengkorak saat sedang membersihkan kebun kemirinya. Selain tengkorak, ditemukan pula beberapa tulang belulang lain di sekitar lokasi. Merasa curiga dan terkejut, Bapak Anton segera melaporkan temuan ini kepada Kepala Desa Wolo, yang kemudian meneruskannya ke Polsek Solor Barat. Petugas Kepolisian Resor (Polres) Flores Timur, yang dipimpin oleh Kasat Reskrim AKP Ahmad Sofyan, S.H., M.H., langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil olah TKP awal dan pemeriksaan forensik sementara yang dilakukan oleh tim identifikasi Polres Flores Timur pada tanggal 6 Juni 2024, ditemukan beberapa petunjuk yang mengarah pada dugaan bunuh diri. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik yang mencurigakan pada tengkorak atau tulang belulang. Pakaian yang ditemukan di sekitar lokasi juga disinyalir identik dengan pakaian korban yang dilaporkan hilang beberapa waktu sebelumnya. Meskipun demikian, pihak kepolisian tetap akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menguak secara tuntas misteri tengkorak ini, termasuk mencari tahu identitas pasti korban melalui tes DNA jika diperlukan.
Dugaan awal polisi ini didukung oleh keterangan beberapa warga sekitar yang menyebutkan adanya seorang individu yang telah hilang kontak dengan keluarga sejak beberapa bulan terakhir. Misteri tengkorak ini menjadi pengingat betapa pentingnya perhatian terhadap isu kesehatan mental di masyarakat. Sambil menunggu hasil penyelidikan final dari pihak berwenang, masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan spekulasi yang belum terbukti kebenarannya dan tetap tenang. Kasus ini menegaskan bahwa setiap misteri tengkorak selalu memerlukan penanganan yang cermat dan profesional dari aparat penegak hukum.