Aparat kepolisian Nusa Tenggara Timur (NTT) bergerak cepat dalam menindaklanjuti insiden bentrok berdarah yang terjadi di wilayah Flores beberapa waktu lalu. Sebanyak 21 orang yang diduga kuat sebagai pelaku utama dalam bentrok berdarah tersebut berhasil diamankan oleh tim gabungan kepolisian. Penangkapan ini merupakan langkah tegas pihak kepolisian dalam menegakkan hukum dan menciptakan keamanan serta ketertiban di masyarakat Flores pasca insiden bentrokan berdarah yang sempat meresahkan.
Insiden bentrok berdarah yang melibatkan dua kelompok masyarakat terjadi pada hari Minggu, 20 April 2025, di wilayah Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Akibat bentrokan berdarah tersebut, beberapa orang dilaporkan mengalami luka-luka dan situasi sempat memanas. Menanggapi kejadian ini, Polda NTT langsung menerjunkan tim gabungan dari Polres Flores Timur dan Brimob untuk melakukan pengamanan dan penyelidikan lebih lanjut.
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan intensif berdasarkan keterangan saksi dan bukti-bukti di lapangan, tim gabungan berhasil mengidentifikasi sejumlah pelaku utama yang diduga kuat menjadi provokator dan terlibat langsung dalam bentrok berdarah tersebut. Pada hari Selasa, 22 April 2025, dalam operasi serentak yang dilakukan di beberapa lokasi berbeda di wilayah Larantuka, petugas berhasil mengamankan 21 orang yang diduga sebagai pelaku utama bentrokan berdarah.
Kapolda NTT, Irjen Pol. Johny Asadoma, melalui Kabid Humas Kombes Pol. Rishian Krisna Budhiaswanto, membenarkan penangkapan 21 pelaku utama bentrokan berdarah di Flores Timur tersebut. Beliau menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan mentolerir segala bentuk tindakan kekerasan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Para pelaku yang diamankan akan menjalani proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pihak kepolisian juga masih terus melakukan pengembangan kasus untuk mengungkap kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam bentrok berdarah ini.
Informasi Tambahan:
Berdasarkan keterangan dari Kapolres Flores Timur, AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika, situasi di Larantuka saat ini sudah kondusif dan terkendali pasca penangkapan para pelaku utama bentrok berdarah. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian. AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan patroli dan pengawasan untuk mencegah terjadinya kembali bentrok berdarah serupa. Para pelaku yang diamankan terancam pasal tentang penganiayaan dan atau pengeroyokan dengan ancaman hukuman pidana yang bervariasi tergantung tingkat keterlibatan masing-masing. Proses penyidikan akan dilakukan secara transparan dan profesional.